Translate

Selasa, 26 Januari 2016

Ternak Lele Organik HCS - Cara Membuat Pakan Lele Organik Pola HCS - AndreUnix.Com

Peternak Berdasi - Ikan lele organik mempunyai beberapa kelebihan dari lele non organic. Terutama dari segi penghematan biaya pakan, rasa, dan manfaatnya untuk kesehatan.

Budidaya ikan lele sudah ada dimana-mana karena memang banyak sekali peminatnya, namun tidak sedikit yang gulung tikar sebab harga pakan lele terus melambung. Harga pakan lele yang mahal tak sebanding dengan hasil panen dan jerih payahnya.

Akan tetapi bagi peternak lele organik, mahalnya harga pakan tidak jadi soal. Sebab memang mereka tidak menggunakan pakan yang mahal itu, tapi membuat pakan sendiri dari kotoran sapi/kambing/ayam.

Budidaya lele dengan pakan organik dari kotoran ternak banyak sekali manfaatnya. Diantaranya adalah :
1.   Kandang ternak menjadi lebih bersih.
2.   Hemat biaya perawatan.
3.   Air kolam tidak berbau busuk.
4.   Tidak perlu mengganti air kolam.
5.   Lele organik mempunyai rasa yang lebih gurih.
6.   Memberi pendapatan tersendiri bagi peternak sapi/kambing/ayam disekitar.
7.   Bobot ikan lele lebih berat dan harga jualnya lebih tinggi.
8.   Lebih aman untuk kesehatan.
9.   Nilai gizinya lebih tinggi dan kolesterolnya lebih rendah.
10. Air bekas budidaya lele organik sangat baik untuk memupuk tanaman.
11. Dan masih banyak lagi.

Budidaya ikan lele organik sangat hemat biaya, sebab harga pakan lele pabrikan yang berbentuk pelet harganya terus mengalami kenaikan, saat ini sudah di atas Rp.8.000 . Sedangkan membuat sendiri pakan lele organic, hanya perlu biaya kisaran Rp.2.000 per kilogram.

Perbandingan
Untuk 1 ton ikan lele siap konsumsi, pakan yang dibutuhkan jika menggunakan pelet bisa mencapai 1 ton. Sedangkan jika menggunakan pakan organik Cuma membutuhkan sekitar 230 kilogram.

Bobot ikan lele organik juga lebih berat dari non organik. Satu kilo gram ikan lele non organik, umumnya isinya berjumlah 8 sampai 9 ekor. Sedangkan lele organik jumlah perkilo gramnya hanya 7 sampai 8 ekor, dengan besaran fisik yang sama.

Cara budidaya lele organik ada beberapa tahap :

Tahap kesatu :
Penebaran benih kedalam kolam yang telah berisi air (tahap awal, kedalaman air tak lebih dari 30cm) yang sudah dikondisikan cukup untuk pesediaan pakan selama 29 hari berupa plankton.
Sarana pembuatan plankton dengan bahan dasar kotoran ternak dan ampas tahu atau sayur limbah yang telah difermentasi dengan SOC HCS, selama 24 jam, lalu dimasukkan dalam karung goni yang tertutup rapat sebanyak 6 karung, Kemudian 6 karung tadi dimasukkan dalam air, untuk memicu pertumbuhan plankton sebagai makanan alami ikan.
Setelah 15 hari dalam kolam, maka air kolam telah dipenuhi oleh plankton yang cukup untuk persediaan pakan alami sampai 29 hari.
Jangan lupa, sehari sebelum benih ditaburkan, larutkan SOC HCS dengan perbandingan : per 2 m3 dengan 1 tutup botol.

Tahap kedua :
Setelah 15 hari, maka kolam telah siap ditaburi benih. Lakukan beberapa hal untuk proses penebaran benih sebelum masuk ke air kolam, adalah sebagai berikut :
Ø  Siapkan air secukupnya dalam 3 ember/timba.
Ø  Ember/Timba yang pertama, larutkan formalin atau alcohol 20%.
Ø  Ember/Timba yang kedua, larutkan SOC dengan dosis 1cc SOC : 2 ltr air.
Ø  Ember/Timba yang ketiga, isilah dengan air kolam yang akan diisi benih.

Siapkan benih yang akan ditebar, angkat dari air dengan saringan ikan.
- Secepatnya celupkan ke dalam air larutan formalin/alcohol 20%
- Lalu celupkan pada ember ke 2 dengan larutan SOC HCS, lalu angkat.
- Masukkan ke dalam ember ke tiga yang berisi air kolam dengan tujuan agar benih secepatnya bisa menyesuaikan diri dengan suhu air kolam.
- Masukkan perlahan ke dalam kolam pembesaran.
-Anda tak perlu memberi makanan apapun sampai 29 hari, kecuali menaburkan SOC HCS pada minggu ke-2 dan ke-4.
- Setelah umur 29 hari, angkat ke enam karung tersebut dan ganti dengan yang baru, dan kedalaman air ditambah sekitar 20 cm.

Tahap selanjutnya, Pemberian pelet buatan dari kotoran ternak, ampas tahu, bekatul, dedaunan dan difermentasi dengan SOC HCS selama 24 jam untuk pellet apung.
Pemberian pellet buatan ini bisa dilakukan sampai panen.

Tahap berikutnya adalah masa pemanenan lele organik.
Lele organik siap dipanen pada minggu kedelapan. Cara pemanenan lele organik sama halnya dengan pemanenan lele biasa alias tidak ada perlakuan khusus.

Cara membuat pakan lele organik 1
Saya tahu, poin yang terakhir ini yang paling anda tunggu bukan…he…he…he..
Baiklah, cara membuat pakan lele organik sangat mudah sekali.
Kumpulkan limbah kotoran ternak ke dalam bak yang dicampur air beserta bactery starter SOC HCS  (bisa anda dapatkan di Mitra-mitra hcs) untuk mempercepat proses penguraian kotoran ternak. Selang sehari kemudian, dengan proses fermentasi, kotoran ternak yang telah ditambah dengan beberapa bahan untuk menjamin cukupnya asupan Gizi pada Ikan.
Nah sangat mudah bukan..? Intinya anda harus punya kolam atau bak khusus untuk pembuatan pellet organik seperti keterangan diatas.


Cara Membuat Pakan Lele Organik 2

>Kumpulkan limbah sayur, bekatul, ampas tahu, dan kotoran ternak ke dalam bak. 
>Tambahkan air dan tuangkan SOC HCS untuk mempercepat proses penguraian kotoran ternak. 
>Proses fermentasi berlangsung selama 24 jam, setelah itu pelet baru bisa digunakan. 

Cara Menggunakan Pakan Organik. 

1.Membuat Plankton. 
Masukan pelet hasil fermentasi ke dalam karung goni, sebanyak 6 karung. Masukan keenam karung tsb ke dalam air kolam dengan kedalaman 30cm, biarkan selama 2 minggu. 
2.Sebelum menaburkan benih lele, larutkan SOC HCS dengan perbandingan : per 2 m kubik dengan 1 tutp botol. 
3.Setelah 2 minggu taburi bibit. Selama 30 hari lele tidak perlu diberi makan, hanya ditaburkan SOC HCS pada minggu ke 2 dan ke 4. 
4.Setelah 29 hari angkat ke-6 karung tersebut, ganti dengan yang baru. Tambah kedalaman air 20cm. 
5.Setiap hari ditaburi pelet apung yang juga terbuat dari kotoran ternak, ampas tahu, bekatul, dan dedaunan sayur yang sudah difermentasi selama 24 jam. 
6.Taburi pelet apung setiap hari samapai panen. Minggu ke 8 lele organik siap dipanen. 


Semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi sobat organik yang ingin mengembangkan budidaya ayam organik dan semoga bermanfaat


Di coba saja dulu Gan…anda pasti akan menemukan teori sendiri dari pengalaman anda…!!!  Semoga Bermanfaat dan Sukses selalu sahabat...

Untuk menambah Pengetahuan Anda tentang Perikanan, peternakan, Pertanian dan Tambak Silahkah klik 
Sumber : http://em4-indonesia.com/

Ternak Lele Organik - Membuat pakan lele organik dari kotoran sapi - AndreUnix.Com

Peternak Berdasi - Cara Membuat Pakan Ikan Lele Organik adalah sebuah cara yang dapat ditempuh ketika harga pakan non organik melambung sangat tinggi yang menjadikan biaya produksi menjadi naik beberapa kali lipat yang dapat mengurangi keuntungan pada saat panen.

Perlu diketahui bahwa ikan lele organik mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan non organik dilihat dari beberapa segi antara lain penghematan biaya produksi, rasa, dan manfaatnya untuk kesehatan.

Pakan ikan lele organik berasal dari limbah kotoran sapi sehingga harga pembuatannya akan menjadi lebih murah dibanding dengan pakan lele non organik.

Berikut adalah beberapa manfaat beternak ikan lele dengan pakan organik,
  • Limbah kotoran sapi menjadi bermanfaat
  • Air kolam tidak berbau busuk
  • Hemat biaya pemeliharaan
  • Tidak perlu mengganti air kolam
  • Ikan lele organik mempunyai rasa yang lebih gurih
  • Bobot ikan lebih berat per ekornya
  • Lebih aman dari segi kesehatan manusia
  • Nilai gizi lebih tinggi dan kolesterol lebih rendah
  • Air bekas lele organik dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman
  • Dapat menolong peternak sapi

Cara membuat pakan ikan lele organik
  • Kumpulkan kotoran sapi yang yang masih segar/baru dan masukkan ke dalam kolam khusus yang terpisah dari lele
  • Campurkan larutan fermentor EM4 dan tetes tebu/gula dengan perbandingan 1 liter fermentor 2 liter tetes tebu/gula dan 10 liter air sampai merata.
  • Dalam waktu 7-10 hari akan tumbuh plankton-plakton yang akan menjadi pakan utama lele.
  • Cara memberi makan lele cukup ambil beberapa ember dari kolam yang berisi plankton tadi di masukkan kedalam kolam yang berisi lele dan dalam waktu kurang lebih 2 bulan lele bisa di panen.

Alasan kotoran sapi digunakan untuk membuat pakan ikan lele karena paling cepat di uraikan dan menghasilkan makhluk organisme berupa plankton sebagai pakan utama lele. Dan kelebihan lele organik di banding non organik adalah lele lebih keset, ukuran lele sama dengan non organik tapi lebih berbobot/berat, rasa lebih gurih dan tentunya tidak mengandung zat kimia dan lebih bergizi.

Cara menurunkan biaya beternak lele adalah sebuah cara alternatif memaksimalkan hasil panen dengan cara mengurangi biaya beternak. Cara ini hampir sama dengan cara sebelumnya yaitu cara membuat pakan ikan lele organik. Cara yang dimaksud di dalam dokumentasi kali ini adalah sistem probiotik organik.

Seperti yang kita ketahui bahwa untuk beternak 1 kwintal lele dengan cara biasa minimal kita harus mengeluarkan biaya 1,5 juta mulai dari ukuran 5-6 cm sampai waktu panen. Tapi bila memakai sistem probiotik organik biaya pengeluaran pakan bisa di potong sampai 90 % (karena sebagian besar pakan berasal dari alam bukan pellet). 

Sistem probiotik organik yang dimaksud adalah sebuah proses yang terdiri dari pembuatan starter bakteri, fermentasi kompos dan pembuatan maggot/belatung yang mengandung kadar protein lebih besar dari pellet olahan pabrik.

Pembuatan Starter Bakteri

Banyak macam caranya dan yang paling cepat prosesnya memerlukan 15 hari, dan berikut ini adalah salah satu cara yang sangat sederhana yaitu Pembuatan Starter Bakteri Pelepah Pisang.

Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan

  • Pelepah pisang busuk bagian pinggir sepanjang 40 cm (harus benar-benar busuk karena artinya ada banyak bakteri).
  • Gula merah atau tetes murni (molase) 1/4 Kg
  • Air leri (pususan beras) kental 4-5 liter.
  • Langkah-langkah pembuatan starter bakteri :
  • Pelepah pisang dicacah sampai lembut.
  • Gula dilarutkan dalam air leri
  • Pelepah pisang dimasukkan kedalam larutan gula dan air leri, diremas-remas dan diperas supaya bakterinya terlepas kemudian diaduk merata.
  • Setelah semuanya tercampur kemudian larutan disaring dan dimasukkan kedalam jerigen plastik.
  • Setelah 3 hari dilihat, bila berbusa maka busa harus dibuang.
  • Dibiarkan selama 5-7 hari.
  • Tanda-tanda starter bakteri terbentuk adalah adanya bau seperti tape.
  • Untuk memelihara bakteri tetap hidup maka larutan diberi gula dan dedak.

Pembuatan Fermentasi Kompos

Lima belas (15) hari sebelum menyebar bibit lele maka kita persiapkan terlebih dahulu kompos kotoran sapi atau kambing. Kemudian dimasukkan kedalam kolam setinggi 10 cm secara merata. Perlu diingat dan diketahui bahwa proses pembuatan fermentasi kompos ini harus terkena panas matahari langsung.

Buatlah campuran yang terdiri dari starter bakteri pelepah pisang dan air dengan perbandingan 1:1 (5liter : 5liter) kedalam sebuah wadah. Aduk secara merata kemudian masukkan kedalam kolam yang sudah ditebari kompos kotoran sapi atau kambing sebelumnya. Diamkan selama kurang lebih 3 hari kemudian aduk secara merata.

Lakukan cara tersebut diatas secara berulang selama dua kali, Setelah 7 hari, isi kolam dengan ketinggian air sekitar 20-30 cm kemudian biarkan selama 3-4 hari. Setelah itu isi air dengan ketinggian maksimal, endapkan minimal sehari semalam kemudian bibit Lele siap ditebar.

Pembuatan Maggot/Belatung

Untuk pembuatan maggot anda harus memerlukan media kompos, kalau bisa kompos burung puyuh yang sudah kering 1 sak dan gerajen/serbuk kayu jati 1 sak untuk 4000 ekor bibit dan nanti bisa digunakan sampai panen lebih. Kompos burung puyuh tadi ente taruh diatas sak atau plastik lalu ente fermentasi sama starter bakteri yang sudah ente buat tadi, caranya sama seperti diatas itu setelah itu campur media kompos tadi sama gergajen/serbuk kayu jati dan aduk merata, kalau sudah merata taruh ditempat yang teduh alias gak terkena panas matahari dan jangan usahakan media tadi kondisinya lembab terus, caranya pagi sore media tadi disiram tipis, tunggu beberapa hari maggot/belatungnya akan keluar dan siap untuk pakan lele.

 Rincian untuk bibit lele 4000 ekor
  • Nama Media Jumlah Harga Keterangan
  • Kompos sapi/kambing 1 rit 150.000 Habis panen media di dasar kolam sudah habis
  • Starter Bakteri 1 galon Gratis Hanya cukup untuk fermentasi kompos dasar kolam & kompos burung puyuh
  • Kotoran burung puyuh 1 sak Gratis Bisa digunakan dari mulai tebar bibit sampai panen atau lebih
  • Serbuk kayu jati 1 sak Gratis -
  
Untuk budidaya berskala besar sebaiknya pemrosesan media-media tadi dilakukan jauh-jauh hari.
Kalau ada pertanyaan kenapa harus fermentasi, maka jawabannya adalah karena dengan fermentasi maka kandungan N-organik dan C-organik bakal naik sampai 2 kali lipat dan mematikan bakteri jahat pantogen.



Maggot atau biasa di sebut belatung atau yang biasa kita jumpai pada sampah organik, maggot berperan sebagai salah satu penghancur sampah organik. Di dalam pengolahan sampah organik kami melakukan uji coba di beberapa lokasi dan beberapa kebutuhan.

1. Uji coba budidaya belatung di sampah organik, yang kami lakukan memasukkan sampah organik pada alat Solusi Sampah Organik (sebuah alat yang berfungsi merubah sampah organik menjadi pupuk cair organik), dalam kurun waktu 15 hari sampah organik yang di tumpuk mengalami menyusutan sampai 50% kemudian setelah itu kami menambahkan sampah organik setiap hari dan memanen pupuk cair setiap hari dengan maksimal 50% dari input sampah organik yang di masukkan. Dan belatung yang ada di dalam SSO berperan sebagai mesin pembalik/pengaduk sampah organik

2. Uji coba budidaya belatung di sampah organik, di tempat penurunan sampah organik untuk pembuatan kompos, seyogyanya sampah organik itu menimbulkan bau yang kurang sedap bau ini di akibatkan karena adanya perombakan yang di lakukan oleh maggot kemudian kami menambahkan serbuk kayu nangka untuk menyerap leachate sehingga bau sampah dapat di tekan. Maggot atau belatung dari black soldier fly atau Hermetia Illuscens dapat mengubah sampah menjadi protein  dan lemak serta mengurangi massa sampah sampai  50 % sampai 60 % sehingga dapat digunakan sebagai solusi untuk mengurangi pencemaran limbah organik. Kehadiran larva Hermetia Illuscens juga diketahui menghambat atau mengurangi hadirnya larva lalat rumah yang dapat menjadi sumber penyakit.

3. Pemanfaatan Maggot bagi ikan dan unggas, Secara otomatis populasi maggot meningkat terus menerus seiring dengan di masukkan sampah organik dan kami memanfaatkan maggot sebagai pakan ikan (Lele dan Patin) dan menu itu menjadi menu favorit ikan karena maggot kandungan proteinnya yang tinggi sekitar 40 % dan kadar lemak sekitar 30 % sehingga dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan dan unggas  juga dapat juga di buat dalam bentuk pelet ikan.

4. Pemanfaatan maggot pada media air, di samping maggot dapat berkembang pada sampah organik lembab ternyata maggot juga dapat di kembangkan di media berair. Karena media yang di gunakan tertutup sehingga tidak menimbulkan bau dan maggot dapat di panen 2 hari sekali yang langsung di berikan pada ayam, dapat juga di proses menjadi pelet sama seperti pakan pada lele atau patin.  Karena kandungan protein dan lemak yang cukup tinggi itu menjadi pendongkrak pertumbuhan ayam dan efek yang tampak ayam menjadi semakin tinggi nafsu makannya.

Cara ini coba kami kembangkan dengan melihat kebiasaan ayam yang sangat tertarik dengan maggot. Dengan model seperti ini memudahkan mengembangkan budidaya ayam organik.

Semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi sobat organik yang ingin mengembangkan budidaya ayam organik dan semoga bermanfaat.

Manfaat dan Cara Membuat dan Memperbanyak EM4 sendiri untuk Ternak, Ikan, Tanaman - AndreUnix.Com

Teknologi EM-4 Perikanan dan tambak merupakan produk unggulan saya dalam budidaya ikan khususnya lele, beberapa kali proses budidaya menggunakan kolam terpal saya selalu menggunakan EM-4 ini yaitu kurang lebih 2 minggu sebelum benih lele ditebar dengan dosis 1 tutup botol/m2, dan ditebarkan rutin setiap 2 minggu sekali sebanyak 1 tutup botol per 2 m2, penggunaan EM-4 terbukit mampu menjaga daya tahan tubuh lele, meningkatkan nafsu makan , menjaga kolam agar tidak berbau, memfermentasikan sisa pakan, kotoran yang terdapat di dasar kolam, juga menguraikan gas amoniak, methan dan hydrogen sulfide yang dapat mengganggu ikan. EM 4 juga mampu meningkatkan oksigen terlarut (DO) sehingga air menjadi bersih dan tidak diperlukan penggantian berulang-ulang karena kualitas air tetap terjaga serta aman bagi lingkungan.


Untuk mendongkrak produksi ikan lele, syaratnya air harus bagus dan terhindar dari pencemaran. Sementara mengatasi pencemaran air sendiri kuncinya hanya dengan teknologi EM 4. Kemerosotan kualitas air yang disebabkan limbah merupakan masalah utama yang sering dihadapi para peternak. Limbah-limbah tersebut akan menimbulakan gas-gas beracun yang menyebabkan terjangkitnya penyakit ikan karena mengalami setress. Limbah tersebut juga mengakibatkan produksi akan merosot dan menimbulkan kematian.

Sekilas tentang Teknologi EM 4

Produk EM-4 Perikanan dan Tambak merupakan kultur EM dalam medium cair berwarna coklat kekuning-kuningan yang menguntungkan, berrguna untuk meningkatkan bakteri pengurai bahan organic, menekan pertumbuhan bakteri pathogen, menstimulasi enzim pencernaan dan meningkatkan kualitas air pada tambak.

Teknologi EM 4 Perikanan dan Tambak Kemasan 1 Liter
  • Manfaat EM-4 Perikanan dan Tambak
  • Meningkatkan pertahanan tubuh ikan/udang SR
  • Meningkatkan pertumbuhan dan size ikan/udang GR
  • Meningkatkan imunostimulan / daya tahan ikan/udang
  • Meningkatkan daya tahan tubuh ikan/udang sehingga mengurangi pengunaan Antibiotik.
  • Efisiensi energi dan pengelolaan kualitas air
  • Memfermentasi sisa pakan, kotoran, cangkang udang di dasar tambak
  • Meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih sehingga tidak diperlukan penggantian air berulang-ulang.
  • Menguraikan gas-gas amoniak, metan dan hydrogen sulfide.
  • Mempertahankan kualitas linkungan
  • Aman dan Ramah lingkungan.
 Cara Membuat EM4 Sendiri

Berikut ini cara pembuatan EM yang sudah banyak dilakukan masyarakat, dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah di dapat.
1. Bahan dan alat
  • Susu sapi murni dua liter
  • Isi perut (lambung) kambing atau sapi secukupnya.
  • Gula pasir 1 kg
  • Bekatul 1 kg
  • Nanas 1 buah
  • Terasi ½ kg
  • Air bersih 10 liter
  • Panci
  • Parutan atau blender
  • Kompor
 2. Cara Membuat
  • Haluskan buah nanas dengan menggunakan blender/parutan. Campurkan dengan gula pasir, bekatul, terasi dan air bersih di dalam panci. Masak sampai mendidih, lalu dinginkan.
  • Tambahkan susu sapi murni dan isi lambung kambing atau sapi, aduk hingga tercampur rata.
  • Tutup panci rapat-rapat hingga 12 jam atau satu hari.
  • Membuat EM4 dengan bahan Tumbuhan
  • Mungkin sUdah ada yg tahu bahwa membuat EM4 dengan bahan usus hewan menimbulkan bau busuk yang kurang sedap, oleh karena itu, disini dituliskan cara membuat mikroba komposter EM4 dengan bahan2 tumbuhan yang tidak terlalu berbau busuk.
  • Bahan-bahan
  • Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
  • Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.)
  • Bekatul, secukupnya
  • Gula merah, sedikit saja
  • Air beras, secukupnya
Cara membuat:
 * Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas" yang akan mempercepat proses pengomposan. Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami dekomposisi selama satu minggu.
* Cairan EM1 dicampur dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang terbentuk disebut dengan EM2.
Cairan EM2 dicampurkan dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi EM3.
* Diamkan lagi selama satu minggu tanpa menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.

Membuat EM4 dengan Mudah

Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Salah satu caranya adalah sebagai berikut:

BAHAN:
1.    Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
2.    Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
3.    Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
4.    Kacang panjang segar 0,25 kg
5.    Kangkung air segar 0,25 kg
6.    Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
7.    Gula pasir 1 kg
8.    Air tuak dari nira 0,5 liter

CARA PEMBUATAN:
  • Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
  • Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
  • Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
  • Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
  • Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
  • Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
  • Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
 CARA MEMPERBANYAK EM 4

Untuk menghemat penggunaan EM 4 terutama bagi pembudidaya ikan lele skala besar, beberapa pembudidaya ikan lele memilih untuk memperbanyak penggunaan EM 4 mereka, sehingga dengan usaha memperbanyak ini dapat ditemukan perbandingan dimana 1 liter EM 4 dapat menghasilkan sekitar 70 liter EM 4 fermentasi. Adapun cara memperbanyak EM 4 ini adalah:

Resep 1
Alat dan Bahan  :
  • Em 4 = 1 liter
  • Air gula merah = ½ kg + 1 liter air
  • Sari buah nenas (4 buah) + 38 liter
  • Jerigen isi 40 liter
Campur semua dalam wadah jeregen, lalu tutup rapat selama seminggu, dan siap pakai.

Resep 2
Alat dan Bahan  :

1. 3 liter cairan EM 4 ( 3 botol @ 1 liter)
2. Drum plastic 200 liter
3. 500 gr gula merah / putih
4. 180 liter air
5. 0,5 kg terasi yang sudah dicairkan dengan air secukupnya (opsional untuk hasil yang lebih baik)

Resep 3
Alat dan Bahan :
1. Tetes tebu 3 liter
2. Em-4 2 liter
3. Air 95 liter
4. Kantung plastic / drum (ada tutup)
5. Tali

Cara Pembuatan :
1. Dicampur air, tetes tebu dan em-4
2. Diikat atau ditutup
3. Dibiarkan selama kurang lebih 2 minggu.

Semoga Bermanfaat dan memberi inspirasi Usaha Anda, Semoga Sukses

Ternak Lele Organik - CARA BUDI DAYA LELE ORGANIK DENGAN KOTORAN / FESES TERNAK - AndreUnix.Com

Budidaya lele organik masih tergolong baru sehingga belum populer di masyarakat,walau Lele masih menjadi makanan favorit di masyarakat. Namun kebanyakan yang beredar, mengandung residu akibat pemakaian bahan kimia yang tinggi. Berbeda, kalau organik sudah bebas zat kimia. Sementara ditilik dari segi gizi, lele organik tingkat kolestorelnya lebih rendah karena mengandung asam lemak tak jenuh.


Abdul Kohar, 48, petani lulusan Teknik Nuklir, Universitas Gajah Mada, adalah salah satu petani Banyuwangi, yang merupakan pelopor pengembangan budidaya lele organik dengan konsep  mengadopsi pola hidup lele di alam bebas, dimana media hidup dan pakannya berasal dari bahan organik.sehingga berbeda dengan budidaya lele nonorganik, biasanya dilakukan tanpa perlakuan khusus dengan pakannya berasal dari pabrikan (pelet) dan hasilnya tentu saja berbeda. Ukuran lele organik ternyata lebih panjang, antara 25-30 centimeter dibandingkan lele biasa. Warna lele organik kemerah-merahan, terutama di bagian sirip dan insang. "Lele biasa warnanya sedikit lebih hitam, Lele organik juga lebih menonjol dalam hal rasa. Tekstur daging lebih kesat, kenyal, dan gurih, hampir menyamai rasa lele yang hidup di alam bebas. Dan tentunya, lebih sehat.”

Di belakang rumahnya, Jalan Temuguruh, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, ia membikin 12 kolam berukuran masing-masing 3,5 meter x 4 meter untuk membudidayakan lele organik sejak masih benih hingga siap konsumsi. Hanya cukup diberi  pakan  kotoran hewan yang dicampur air dan tetes beserta enzim bakteri silanace untuk mempercepat proses penguraian kotoran. Selang  tujuh hari kemudian akan menghasilkan banyak plankton yang menjadi makanan utama lele. Keuntungan lainnya, air di dalam kolam lele tidak menghasilkan bau busuk seperti halnya lele non organik. Sehingga ia tak perlu repot mengganti air dalam kolam. "Menghemat biaya dan tenaga,dan sisa air dalam kolam lele ternyata masih bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman".

Saat ini pakan ikan lele yang berupa pellet, dipasaran mengalami kenaikan dari harga 6.000 rupiah per kilogram menjadi 8.000 rupiah per kilogram. Untuk menghasilkan 1 ton ikan lele siap konsumsi, jika menggunakan pakan pellet menghabiskan pakan 1 ton, dalam 1 kilogram ikan lele yang diberi pakan pelet berjumlah antara 8 hingga 9 ekor, sedangkan yang diberi pakan organik 7 hingga 8 ekor. Saat ini harga ikan lele di pasaran mencapai 15.000 rupiah per kilogram.

Beternak lele organik tidak memerlukan terlalu banyak biaya, karena biaya budidaya lele yang paling dominan adalah pakan, sedang pakan lele organik praktis tidak perlu membeli, demikian pula dengan tenaga kerja saat pemeliharaan  tidak diperlukan lagi, polusi bau tidak sedap tidak terjadi, sisa air kolam masih bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.

Biaya  Investasi : yang perlu disiapkan tidak terlalu banyak, karena untuk memelihara lele, biaya yang paling dominan adalah pakan

Perkiraan investasi untuk kolam terpal 5 x 7 m :
1. terpal ukuran 5X7   = Rp. 60.000,-
2. bambu 10 batang @ 10.000 = Rp. 100.000,-
3. Tenaga untuk pembuatan / merangkai kolam = Rp. 50.000,-
4. 1 ltr fermentor (EM4, dll) = Rp. 38.000,-
5. 2 ltr tetes = 6000 x 2 = Rp. 12.000,-
6. Kotoran ternak 500 kg (@ 2000 / 50 kg) = Rp. 20.000,-
7. Bibit : (5-2) x (7-2) = 3 x 5 = 15 m2 x 250 ekor x Rp. 200 = 3750 ekor bibit x Rp. 200 = Rp. 750.000,-
Total investasi =  Rp. 1.030.000,-

Hasil : Usia 90 hari panen dengan ukuran 1 Kg isi 8-10 ekor, resiko kematian 2 % harga partai 1 Kg lele Rp. 15.000.
= (3750 - 76) / 10 = 3674 / 10 = 367.4 kg x 15000
= Rp. 5.511.000,-

Profit = Hasil - investsi
= 5.511.000 - RP. 1.030.000 = Rp. 4.481.000,-
dan sisa  air kolam bisa dijadikan pupuk organik.

CARA PEMANFAATAN FESES TERNAK UNTUK PAKAN IKAN LELE
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
1. Kotoran TERNAK, basah atau kering
2. Tetes tebu / molase / gula
3. Fermentor (EM4, Prodecom, dll)

APLIKASI FESES TERNAK UNTUK PAKAN IKAN LELE
Tebarkan kotoran TERNAK secara merata di dasar kolam dengan perbandingan 500 kg untuk 1000 ekor bibit lele, lalu  isi kolam dengan air tanah sampai dengan ketinggian 10 cm dari permukaan kotoran TERNAK.
  • Campurkan fermentor dengan molase dengan perbandingan 1 lt fermentor, 2 lt molase dan 10 lt air sampai merata.
  • Biarkan selama 2 jam agar bakteri menjadi aktif.
  • Masukkan campuran fermentor, molase dan air tanah ke dalam kolam secara merata supaya proses fermentasi sempurna, dan biarkan selama 7 hari.
  • Setelah 7 hari, kolam diisi air sampai batas maksimal, lalu dibiarkan selama 3 hari
  • Setelah semua proses dilakukan, masukkan bibit ikan lele ukuran 7/9 ke dalam kolam dengan perbandingan 1 m2 untuk 250 - 300 ekor bibit.
  • Pada saat memasukkan bibit ikan lele, jangan lupa melakukan aklimatisasi selama kurang lebih 2 jam
  • Bila semua prosedur sudah dilakukan, maka 90 hari kemudian akan bisa panen ikan lele.

Selamat mencoba dan semoga sukses

CATATAN :
Kotoran ternak yang digunakan adalah kotoran yang sudah dilayukan / di angin-anginkan, minimal selama 2 minggu - 1 bulan, supaya kadar gas methan dan amoniak yang terkandung didalamnya jadi minimal. Kadar amoniak dan gas methan yg tinggi berbahaya bagi bibit lele yg notabene terbiasa dengan perawatan secara non-organik. Juga jangan lupa melakukan aklimatisasi / pengadaptasian, dengan cara : menaruh bibit lele & air dari kolam asal dalam suatu wadah khusus, lalu secara perlahan air kolam dialirkan kedalam wadah tersebut, dan secara perlahan air dari kolam asli akan terganti dengan air kolam yang akan digunakan untuk tempat budidaya bibit. Perubahan temperatur & kandungan air yang terlalu mendadak dapat mengakibatkan bibit lele stress, sehingga resiko kematian meningkat.

Untuk mencapai keseragaman ukuran, sebaiknya setiap 1 bulan sekali dilakukan penyaringan / penyortiran ikan. ikan yang besar dicampur dengan yg besar, dan yg kecil dicampur dengan yg kecil. Dengan begitu, maka saat dijual akan didapatkan ukuran ikan yg seragam, dan perkembangan ikan juga lebih baik. 

Pilihan Artikel

Artikel Populer