Dewasa
ini banyak orang merasa bingung, mau bisnis apa, mau usaha apa, mau kerja apa,
mau melamar dimana, dll. Untuk kalangan muda, sebenarnya sangat miris, kemarin
menteri tenaga kerja menyatakan ada sekian ribu sarjana menganggur dan menunggu
pekerjaan, di saat bersamaan kaum buruh sedang menuntut kenaikan UMP dan tentu
saja kalau dead lock dengan pihak pengusaha, maka ancaman pemutusan hubungan
kerja sudah menunggunya.
Para calon pensiunan juga
bingung mau berbisnis apa, padahal nilai jumlah uang pensiunan yang akan
diterima nilainya banyak, namun karena selama masa kerja jarang berbisnis maka
saat memasuki masa persiapan pensiun, banyak yang galau, bingung mau bisnis
apa. Banyak rencana yang akan dilakukan, mulai bisnis A sampai bisnis Z, namun
rasa takut gagal, belum berpengalaman, tidak punya relasi bisnis dll selalu
menghantui sehingga membuat ragu-ragu memulai usaha.
Adalagi kasus dimana beberapa orang ingin
mengembangkan jenis usaha yang akan ditekuni, masih pikir-pikir dan bingung
menentukannya, pilah memilah kelebihan dan kekurangan dari bisnis yang dilirik,
seru sekali pastinya.
Sebenarnya banyak solusinya, dengan catatan
asal mau, suka dan niat menjalankannya, hal yang paling mudah dan tidsak
mengandung resiko nilai ekonomis yang besar adalah memulai bisnis kecil
kecilan, salah satunya beternak kambing pembibitan.
Bagaimana maksudnya ? maksudnya adalah
menjalankan atau memulai peternakan kambing kecil-kecilan yang mengkhususkan
diri kepada urusan pembibitan atau memperbanyak populasi kambing yang
dipeliharanya, sederhananya kambing yang dipelihara 80% betina dan nanti akan
beranak pinak.
Berikut ini sedikit gambaran sederhana,
misalnya Anda memiliki dana 15 juta, anda belikan 6 ekor kambing betina
produktif, dan 1 pejantan yang berpostur tinggi besar, sisanya untuk bikin
kandang sederhana dan biaya selama beberapa bulan ke depan, dalam tempo setahun
6 indukan itu sudah melahirkan sekitar antara 6-12 ekor kambing, nah 1 tahun
kedepan, Anda sudah memiliki sekitar 13-18 ekor kambing, silahkan disortir,
nanti dari anak kambing tersebut pilih anak kambing pejantan untuk digemukkan
dan dijual, jadi anak kambing yang dijual akan menghidupi para kambing betina
di kandang Anda. Pada akhirnya nanti Anda akan mulai stabil menjual beberapa
ekor kambing tiap bulannya, beberapa ekor kambing hasil penjualan untuk biaya
operasional, sisanya tentu saja menjadi nett profit Anda. Simple sekali kan…
Pilihan Antara Penggemukan atau Pembibitan
Kambing
Jika dibandingkan dengan penggemukan, usaha
pembibitan kambing ini boleh dikatakan relatif lebih santai. Dalam penggemukan
kambing, anda bekerja untuk mencapai target bobot maksimal agar mendapatkan
keuntungan yang maksimal. Anda berinteraksi dengan banyak faktor antara lain:
bibit unggul, pakan berkwalitas, air yang cukup, tenaga pengurus yang dingin,
kandang yang ideal, timing pemberian pakan dan vitamin yang tepat, obat-obatan
sesuai dosis dan analisis yang semuanya berujung pada penambahan bobot dan
bobot lagi.
Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
usaha pembibitan kambing :
Lokasi Kandang
Lokasi usaha pembibitan Kambing dan
domba harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Letak kandang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
• mudah diakses terhadap
transportasi;
• tempat kering dan tidak
tergenang saat hujan;
• dekat sumber air;
• cukup sinar matahari, kandang
tunggal menghadap timur, kandang ganda membujur utara-selatan;
• tidak mengganggu
lingkungan hidup;
• memenuhi persyaratan
higiene dan sanitasi.
Sumber Air
Usaha pembibitan Kambing dan domba hendaknya
memiliki sumber air yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
• Air yang digunakan
tersedia sepanjang tahun dalam jumlah yang mencukupi
• Sumber air mudah dicapai
atau mudah disediakan
• Penggunaan sumber air
tanah tidak mengganggu ketersediaan air bagi masyarakat.
Bangunan dan Peralatan
Untuk pembibitan Kambing dan domba sistem semi
intensif dan intensif diperlukan bangunan, peralatan, persyaratan teknis dan
letak kandang yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Bangunan:
• kandang pejantan;
• kandang induk;
• kandang pembesaran;
• kandang isolasi ternak
yang sakit;
• gudang pakan dan
peralatan;
• unit penampungan dan
pengolahan limbah.
Peralatan:
• tempat pakan dan tempat
minum;
• alat pemotong dan
pengangkut rumput;
• alat pembersih kandang dan
pembuatan kompos;
• peralatan kesehatan hewan;
Persyaratan teknis kandang:
• konstruksi harus kuat;
• terbuat dari bahan yang
ekonomis dan mudah diperoleh;
• sirkulasi udara dan sinar
matahari cukup;
• drainase dan saluran
pembuangan limbah baik, serta mudah dibersihkan;
• lantai rata, tidak licin,
tidak kasar, mudah kering dan tahan injak;
• luas kandang memenuhi
persyaratan daya tampung;
• kandang isolasi dibuat
terpisah.
Pemilihan Indukan Kambing
Persyaratan umum:
1. Kambing dan
domba harus sehat dan bebas dari segala cacat
2. Fisik seperti
cacat mata (kebutaan), tanduk patah, pincang, lumpuh, kaki dan kuku abnormal,
serta tidak terdapat kelainan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya
3. Semua Kambing dan
domba betina harus bebas dari cacat alat reproduksi, abnormal ambing serta
tidak menunjukkan gejala kemandulan
4. Kambing dan domba
jantan harus siap sebagai pejantan serta tidak menderita cacat pada alat
kelaminnya.
Persyaratan khusus:
Persyaratan khusus yang harus dipenuhi untuk
masing-masing rumpun ternak adalah sebagai berikut:
Kambing Peranakan Etawa
Kualitatif :
· warna bulu
belang hitam, putih, merah,coklat dan kadang kadang putih
· tanduk kecil,
· muka cembung
daun telinga panjang dan terkulai kebawah, bergelambir yang cukup besar
· daerah belakang
paha, ekor dan dagu berbulu panjang.
Kuantitatif:
· Betina umur 8
-12 bulan
· tinggi badan
minimal 55 cm, berat badan minimal 15 Kg
· jantan umur 12
-18 bulan
· tinggi badan
minimal 65 cm, berat badan minimal 20 kg
Kambing Kacang
kualitatif :
• Warna bulu bervariasi dari
putih campur hitam, coklat atau hitam sama sekali
• Tanduk mengarah ke
belakang dan membengkok keluar
• Hidung lurus, leher
pendek, telinga pendek berdiri tegak ke depan,
• kepala kecil dan ringan
kuantitatif :
• Betina umur 8-12 bulan
Tinggi badan minimal 46 cm Berat badan minimal 12kg
• Jantan umur 12-18 bulan
Tinggi badan minimal 50 cm Berat badan minimal 15 kg
Kambing Saaenen Lokal
kualitatif :
• Warna belang belang
hitam putih, atau merah atau cokelat putih
• tidak bertanduk atau
bertanduk kecil
• kepala ringan, leher
panjang dan halus, dahi lebar, telinga pendek mengarah ke samping
• kuku lurus dan kuat
• tubuh panjang, dada lebar
dan dalam
• ambing dan puting susu
besar dan lunak
kuantitatif :
• Betina umur 8-12 bulan
Berat badan minimal 40 kg
• Jantan umur 12-18
bulan Berat badan minimal 40 kg
Domba Garut
kualitatif :
• Warna hitam, putih
atau putih dan hitam
• betina tidak bertanduk
• jantan bertanduk melingkar
besar dan berukuran besar, pangkal tanduk kanan dan kiri hampir bersatu
• tubuh lebar, besar dan
kekar, kaki kokoh, daun telinga sedang terletak di belakang tanduk
• telinga rumpun seperti
daun, hiris, bulu halus dan panjang
kuantitatif :
• Betina umur 8-12 bulan
Tingi badan minimal 62 cm Berat badan minimal 30 kg
• Jantan umur 12-18
bulan Tingi badan minimal 65 cm Berat badan minimal 60 kg
Domba Ekor gemuk
kualitatif :
• Warna Bulu putih dan,
kasar tidak bertanduk
• ekor besar, lebar dan
panjang
kuantitatif :
• Betina umur 8-12 bulan
Tingi badan minimal 52 cm Berat badan minimal 25 kg
• Jantan umur 12-18
bulan Tingi badan minimal 60 cm Berat badan minimal 60 kg
Domba Lokal
kualitatif :
• Warna Bulu bermacam macam
• betina tidak bertanduk,
jantan bertanduk kecil tidak melingkar
• bentuk badan kecil
kuantitatif :
• Betina umur 8-12 bulan
Tingi badan minimal 40 cm Berat badan minimal 10 kg
• Jantan umur 12-18
bulan Tinggi badan minimal 45 cm Berat badan minimal 15 kg
Pakan Kambing
Setiap usaha pembibitan Kambing dan
domba harus menyediakan pakan yang cukup bagi ternaknya, baik yang berasal dari
pakan hijauan, pakan fermentasi maupun pakan konsentrat.
Pakan hijauan dapat berasal dari rumput,
leguminosa, sisa hasil pertanian dan dedaunan yang mempunyai kadar serat yang
relatif tinggi dan kadar energi rendah. Kualitas pakan hijauan tergantung umur
pemotongan, palatabilitas dan ada tidaknya zat toksik (beracun) dan anti
nutrisi.
Pakan fermentasi, berupa bahan pakan yang
sudah melalui proses fermentasi, seperti halnya fermentasi jerami.
Pakan konsentrat yaitu pakan dengan kadar
serat rendah dan kadar energi tinggi, tidak terkontaminasi mikroba, penyakit,
stimulan pertumbuhan, hormon, bahan kimia, obat-obatan, mycotoxin melebihi
tingkat yang dapat diterima oleh negara pengimpor.
Air minum disediakan tidak terbatas (ad
libitum).
Obat hewan
Obat hewan yang digunakan meliputi sediaan
biologik, farmasetik, premik dan obat alami.
Obat hewan yang dipergunakan seperti bahan
kimia dan bahan biologik harus memiliki nomor pendaftaran. Untuk sediaan obat
alami tidak dipersyaratkan memiliki nomor pendaftaran.
Penggunaan obat keras harus di bawah
pengawasan dokter hewan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di bidang obat hewan.
Tenaga Kerja
Tenaga yang dipekerjakan pada pembibitan
ternak Kambing dan domba harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Sehat jasmani
dan rohani
2. Tidak memiliki
luka terbuka
3. Jumlah tenaga
kerja sesuai kebutuhan, yaitu setiap 1 (satu) orang/hari kerja, untuk 5-10
(lima) satuan ternak (ST)
4. Telah mendapat
pelatihan teknis pembibitan Kambing dan domba, kesehatan hewan dan
keselamatan kerja
PROSES PRODUKSI BIBIT
Pemeliharaan
Dalam pembibitan Kambing dan
domba, pemeliharaan ternak dapat dilakukan dengan sistem semi intensif dan sistem
intensif.
1. Sistem semi
intensif yaitu pembibitan Kambing dan domba yang menggabungkan antara sistem
pastura dan sistem intensif. Pada sistem ini dapat dilakukan pembibitan Kambing
dan domba dengan cara pemeliharaan di padang penggembalaan dan dikandang
2.Sistem intensif
yaitu pembibitan Kambing dan domba dengan pemeliharaan di kandang. Pada sistem
ini kebutuhan pakan disediakan penuh.
Produksi
Berdasarkan tujuan produksinya, pembibitan
Kambing dan domba dikelompokkan ke dalam pembibitan Kambing dan domba rumpun
murni dan pembibitan Kambing dan domba persilangan.
· Pembibitan Kambing dan
domba rumpun murni, yaitu perkembangbiakan ternaknya dilakukan dengan cara
mengawinkan Kambing dan domba yang sama rumpunnya.
· Pembibitan Kambing dan
domba persilangan, yaitu perkembangbiakan ternaknya dilakukan dengan cara
perkawinan antar ternak dari satu spesies tetapi berlainan rumpun.
Seleksi Bibit
Seleksi bibit Kambing dan domba dilakukan
berdasarkan penampilan (performance) anak dan individu calon bibit Kambing dan
domba tersebut, dengan mempergunakan kriteria seleksi sebagai berikut:
Kambing dan Domba induk
• induk harus dapat
menghasilkan anak secara teratur 3 (tiga) kali dalam 2 tahun
• frekuensi beranak kembar
relatif tinggi
• total produksi anak
sapihan diatas rata-rata.
Calon pejantan
• bobot sapi terkoreksi
terhadap umur 90 (sembilan puluh) hari umur induk dan tipe kelahiran dan
disapih
• bobot badan umur 6, 9, dan
12 bulan diatas rata-rata
• pertambahan bobot badan
pra dan pasca sapih baik
• libido dan kualitas
spermanya baik
• penampilan fenotipe sesuai
dengan rumpunnya
Calon induk
• bobot sapih terkoreksi
terhadap umur 90 (sembilan puluh) hari tipe kelahiran dan disapih
• bobot badan umur 6 dan 9
bulan di atas rata-rata
• pertambahan berat badan
pra dan pasca sapih baik
• penampilan fenotipe sesuai
dengan rumpunnya
Perkawinan
Dalam upaya memperoleh bibit yang berkualitas,
perkawinan Kambing dan domba dilaksanakan sebagai berikut:
1. Teknik kawin alam
dengan rasio jantan dan betina 1:5-10.
2. Teknik Inseminasi
Buatan (IB) menggunakan semen beku atau semen cair dari pejantan yang sudah
teruji kualitasnya dan dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular yang dapat
ditularkan melalui semen.
3.Dalam pelaksanaan
kawin alam maupun IB harus dilakukan pengaturan penggunaan pejantan atau semen
beku/semen cair untuk menghindari terjadinya kawin sedarah (inbreeding).
Ternak
Pengganti (Replacement Stock ) Pengadaan ternak pengganti (replacement stock), dilakukan
sebagai berikut:
· Calon bibit betina
dipilih 25% terbaik untuk replacement, 25% untuk pengembangan populasi kawasan,
40% dijual ke luar kawasan sebagai bibit dan 10% dijual sebagai ternak afkir
· Calon bibit jantan
dipilih 10% terbaik pada umur sapih dan bersama calon bibit betina 25% terbaik
untuk dimasukkan pada uji performan.
Afkir
(Culling)
Pengeluaran ternak yang sudah dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan bibit (afkir/culling), dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1.Untuk bibit
rumpun murni, 50% Kambing dan domba bibit jantan peringkat terendah saat
seleksi pertama (umur sapih terkoreksi) dikeluarkan dengan dikastrasi dan
40%nya dijual ke luar kawasan
2. Kambing dan
domba betina yang tidak memenuhi persyaratan sebagai bibit (10%) dikeluarkan
sebagai ternak afkir
3. Kambing dan
domba induk yang tidak produktif segera dikeluarkan.
Pencatatan (Recording)
Setiap usaha pembibitan Kambing
dan domba hendaknya melakukan pencatatan (recording), meliputi:
• Rumpun;
• Silsilah;
• Perkawinan (tanggal,
pejantan, IB/kawin alam)
• Kelahiran (tanggal, bobot
lahir)
• Penyapihan (tanggal, bobot
badan)
• Beranak kembali (tanggal,
paritas)
• Pakan (jenis, konsumsi)
• Vaksinasi, pengobatan
(tanggal, perlakuan/treatment)
• Mutasi (pemasukan dan
pengeluaran ternak)
• Score wool penutup tubuh
(khusus untuk domba)
Persilangan
Persilangan yaitu salah satu cara perkawinan,
perkembangbiakan ternaknya dilakukan dengan cara perkawinan antara hewan-hewan
dari satu spesies yang berlainan rumpun. Untuk mencegah penurunan produktivitas
akibat persilangan, harus dilakukan menurut ketetuan sebagai berikut:
1. Kambing dan
domba yang akan disilangkan harus berukuran di atas standar atau setelah
beranak pertama
2. Komposisi darah
Kambing dan domba persilangan sebaiknya dijaga komposisi darah Kambing dan
domba temperatenya tidak lebih dari 50%
3. Prinsip-prinsip
seleksi dan culling sama dengan pada rumpun murni
Sertifikasi
Sertifikasi dilakukan oleh lembaga sertifikasi
yang telah diakreditasi. Dalam hal belum ada lembaga sertifikasi yang
terakreditasi, sertifikasi dapat dilakukan oleh lembaga yang ditunjuk
oleh pejabat yang berwenang. Sertifikasi bertujuan untuk meningkatkan
nilai ternak.
Sertifikat bibit Kambing dan domba terdiri
dari:
Sertifikat pejantan dan betina unggul untuk
Kambing dan domba hasil uji performan
Sertifikat induk elite untuk Kambing dan domba
induk yang telah terseleksi dan memenuhi standar.
Kesehatan Hewan
Untuk memperoleh hasil yang baik dalam
pembibitan Kambing dan domba harus memperhatikan persyaratan kesehatan hewan
yang meliputi:
Situasi penyakit
Pembibitan Kambing dan domba harus terletak di
daerah yang tidak terdapat gejala klinis atau bukti lain tentang penyakit
radang limpa (Ánthrax), kluron menular (Brucellosis) dan kudis (scabies).
Pencegahan/Vaksinasi
1.pembibitan
Kambing dan domba harus melakukan vaksinasi dan pengujian/tes laboratorium
terhadap penyakit hewan menular tertentu yang ditetapkan oleh instansi yang
berwenang
2.mencatat setiap
pelaksanaan vaksinasi dan jenis vaksin yang dipakai dalam kartu kesehatan
ternak
3.melaporkan
kepada Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan
setempat terhadap kemungkinan timbulnya kasus penyakit, terutama yang
diduga/dianggap sebagai penyakit hewan menular
4.penggunaan obat
hewan harus sesuai dengan ketentuan dan diperhitungkan secara ekonomis
5. pemotongan kuku
dilakukan minimal 3 (tiga) bulan sekali
Dalam rangka pengamanan kesehatan setiap
pembibitan Kambing dan domba harus memperhatikan hal-hal
tindak biosecurity sebagai berikut:
1.Lokasi usaha tidak
mudah dimasuki binatang liar serta bebas dari hewan piaraan lainnya yang dapat
menularkan penyakit
2. Melakukan
desinfeksi kandang dan peralatan dengan menyemprotkan insektisida pembasmi
serangga, lalat dan hama lainnya
3. Untuk mencegah
terjadinya penularan penyakit dari satu kelompok ternak ke kelompok ternak
lainnya, pekerja yang melayani ternak yang sakit tidak diperkenankan melayani
ternak yang sehat
4. Menjaga agar
tidak setiap orang dapat bebas keluar masuk kandang ternak yang memungkinkan
terjadinya penularan penyakit
5. Membakar atau
mengubur bangkai kambing yang mati karena penyakit menular
6. Menyediakan
fasilitas desinfeksi untuk staf/karyawan dan kendaraan tamu dipintu masuk
7. Segera
mengeluarkan ternak yang mati dari kandang untuk dikubur atau dimusnahkan oleh
petugas yang berwenang
8. Mengeluarkan
ternak yang sakit dari kandang untuk segera diobati atau dipotong oleh petugas
yang berwenang.
PELESTARIAN LINGKUNGAN
Setiap usaha pembibitan Kambing dan
domba hendaknya selalu memperhatikan aspek pelestarian lingkungan, antara lain
dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Melakukan upaya pencegahan pencemaran
lingkungan, sebagai berikut:
1. Mencegah
terjadinya erosi dan membantu pelaksanaan penghijauan di areal peternakan
2. Mencegah
terjadinya polusi dan gangguan lain seperti bau busuk, serangga, pencemaran air
sungai dan lain-lain
3. Membuat dan
mengoperasionalkan unit pengolah limbah peternakan (padat, cair, gas) sesuai
kapasitas produksi limbah yang dihasilkan. Pada peternakan rakyat dapat
dilakukan secara kolektif oleh kelompok.
MONITORING, dan EVALUASI
Monitoring dan Evaluasi
Untuk mempertahankan kualitas bibit Kambing
dan domba yang dihasilkan, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi sebagai
berikut:
1. Monitoring dan
evaluasi kualitas bibit dilakukan secara berkala dengan sampling acak minimal
sekali setahun.
2.Monitoring dan
evaluasi dilakukan dengan pengumpulan data performan tubuh, performan produksi,
performan reproduksi dan kesehatan bibit Kambing dan domba.
3. Monitoring dan
evaluasi dilakukan oleh pejabat fungsional pengawas bibit ternak di dinas yang
membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan
Dengan kesabaran, ketlatenan, inovasi dan
penuh semangat saya yakin semua orang bisa menjadi jutawan dari usaha pembibitan kambing. Dengan usaha pembibitan kambing ini, sebenarnya
banyak penggangguran terpelajar atau calon pensiunan yang tidak perlu khawatir
untuk menentukan bisnis apa yang harus dikerjakan.
Selamat memulai bisnis kecil, namun kalau
diseriusi hasilnya bisa buat nyicil mobil :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar